October 03, 2011

Kualitas liga indonesia diyakini akan turun


Palembang (ANTARA) - Pelatih Sriwijaya Football Club (SFC), Kas Hartadi, mengatakan kualitas kompetisi liga sepak bola profesional di Indonesia akan menurun, karena pesertanya untuk level I mencapai 24 tim.
"Idealnya memang 18 tim, bukan 24 tim. Jika terlalu banyak seperti itu, jelas kualitas kompetisi akan menurun," ujar Kas, di Palembang, Senin.
Menurut dia, peraturan yang ditetapkan statuta FIFA bahwa kompetisi maksimal diikuti 18 tim telah teruji kebenarannya.
"Tentu aturan dibuat ada dasarnya dan tidak asal dibuat. Seharusnya Indonesia tetap berpijak pada aturan FIFA yang telah baku bahwa kompetisi tidak boleh diikuti lebih dari 18 tim, dan tetap dilakukan dalam satu wilayah," ujar pemain timnas era tahun 90-an itu.
Dia menilai PSSI terlalu memaksakan kehendak, tanpa mempertimbangkan dampak buruknya bagi persepakbolaan Indonesia.
"Kompetisi akan berjalan lebih dari satu tahun, jelas akan sangat melelahkan sekali. Kualitas kompetisi akan menurun dan akan berimbas pada permainan timnas kita juga," kata dia lagi.
Selain itu, Kas juga mempertanyakan kejelasan mengenai jadwal kompetisi.
"Kick off berubah-ubah dan kabar terakhir akan dimulai pada 15 Oktober ini. Ketidakjelasan start kompetisi juga akan mempengaruhi kualitas Liga Indonesia nanti. Jika pun dimulai pada pertengahan Oktober, artinya persiapan tim-tim hanya sebulan untuk mengarungi kompetisi yang lebih panjang," kata dia pula.
Dia mengemukakan, kompetisi sangat melelahkan karena setiap tim harus bertanding sebanyak 46 kali untuk laga kandang-tandang (home-away).
"Kelelahan, pembengkakan dana serta molor jadwal kompetisi tak bisa dihindari lagi, karena peserta kompetisi terbentang dari Aceh hingga Papua," ujar dia.
Dia melanjutkan, kompetisi nantinya akan berakhir pada Oktober 2012, sedangkan liga-liga di negara Eropa menyelesaikan kompetisi kurang dari sembilan bulan.
"Para pemain tentu akan kelelahan sekali. Jadwal sangat padat dan mereka tidak memiliki waktu untuk istirahat," ujar dia lagi.

Nova beradaptasi

Namun para pemain SFC terus mempersiapkan diri, termasuk beberapa pemain baru seperti mantan pemain belakang Persib Bandung, Nova Arianto, menyatakan tidak sulit beradaptasi dengan klub barunya itu.
"Tidak sulit beradaptasi dengan Sriwijaya FC, karena banyak pemainnya sudah saya kenal seperti Budi Sudarsono, Ponaryo Astaman, dan M Ridwan," kata Nova.
Menurut dia, situasi itu membuatnya nyaman, sehingga merasa betah tinggal di Kota Palembang.
"Memang ada perasaan kaku pada saat pertama kali bergabung dengan Sriwijaya, karena saya lama membela Persib. Namun, karena para pemain, pelatih dan suporter dapat menerima saya maka dengan cepat dapat beradaptasi," ujar pemain Timnas Senior ini.
Dia mengungkapkan mendapatkan dukungan dari suporter SFC sejak pertama kali mengikuti latihan perdana pada 9 September lalu.
"Tidak menyangka para suporter benar-benar menunggu kehadiran saya saat itu. Dalam kehidupan sehari-hari, saya amati masyarakat Palembang begitu ramah-ramah dan bisa menerima kehadiran pendatang," kata pemain kelahiran Semarang, 4 November 1978 ini pula.
Dia menambahkan, sangat mengapresasi peran pelatih Kas Hartadi selama bergabung dengan Sriwijaya FC musim ini.
"Kas tidak membedakan pemain lama ataupun baru. Sehingga suasana latihan menjadi enjoy karena diliputi semangat kekeluargaan dan kebersamaan," ujar dia.
Nova pun mengusung target memberikan gelar juara pada tim kebanggaan masyarakat Sumsel itu.
"Target saya bersama Sriwijaya adalah menjadi juara," kata dia.
Pelatih SFC Kas Hartadi pun membenarkan keinginan Nova itu.
"Nova ingin merasakan gelar juara karena itu menjadi impian setiap pemain bola. Dia merasa Sriwijaya FC dapat mewujudkannya," ujar pelatih asal Solo itu.


 sumber : Yahoo Indonesia !

0 Komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z: :aa: :bb: :cc: :dd: :ee: :ff: :gg:

Post a Comment

Share with

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More